Popular Posts

Profil Gereja

Profil

GKT Hosana Bumi Permai adalah sebuah gereja lokal yang terletak di kawasan Surabaya bagian Timur. Gereja ini lahir dari pelayanan GKT Hosana Jl. Galuhan 1, Surabaya melalui sebuah proses yang panjang; dari sebuah persekutuan meningkat menjadi sebuah cabang sampai akhirnya dewasa pada 17 Mei 2005 pada sidang sinode Gereja Krsitus Tuhan di Hotel Surya Tretes, Pasuruan.

GKT Hosana Bumi Permai adalah sebuah gereja lokal yang unik, lahir dari sebuah pelayanan GKT Hosana JL. Galuhan no 1, yang adalah gereja Tionghoa. Warna Tionghoa adalah warna yang dipertahankan dalam memenuhi panggilan pelayanan di masyarakat tetapi gereja ini terbuka terhadap suku lain yang dapat menerima dan bertumbuh dalam bagian dalam komunitas ini

GKT Hosana Bumi Permai mempunyai CORE IDEOLOGY yang dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: CORE VALUES dan PURPOSE. CORE VALUES adalah nilai-nilai mendasar yang dijadikan pondasi, sedangkan PURPOSE adalah “Reason for being” atau alasan mengapa GKT Hosana Bumi Permai didirikan. CORE IDEOLOGY tidak akan diubah karena ini adalah sesuatu yang prinsip walaupun lingkungan berubah.

CORE VALUES GKT Hosana Bumi Permai adalah REFORMED THEOLOGY (Sola Scriptura, Sola Gratia, Sola Christo, Sola Fidei, dan Soli Deo Gloria).

PURPOSE GKT Hosana Bumi Permai adalah menjadi gereja yang membawa anggotanya mengalami pembaharuan di dalam Kristus dan membawa anggotanya untuk menjadi agen pembaharuan di dalam masyarakat lewat kesaksian hidupnya.

GKT Hosana Bumi Permai memiliki tekad menjadi sebuah gereja yang dapat disebut sebagai “THE LIVING CHURCH” atau gereja harus dipandang sebagai “LIVING BEING” artinya gereja bukan sebagai organisasi yang secara rutin menjalankan pelayanan tanpa hati. Gereja adalah sebuah kehidupan, yang didalamnya terjadi proses belajar; belajar mencari kehendak Tuhan, belajar menaati Tuhan, belajar melayani Tuhan dan sesama, belajar menjadi berkat dan lain-lain.

GKT Hosana Bumi Permai sedang menggumuli satu identitas yang dapat dikenal masyarakat luas, artinya jika seseorang ingat sesuatu maka orang itu akan ingat gereja ini.
Misalnya:
Apakah akan membangun sarana olah raga dengan “sekolahnya” (bulu tangkis, basket, tennis meja) ?
Apakah akan membangun sebuah koperasi untuk kesejahteraan anggotanya ?
Apakah akan membuat sarana penitipan anak ?
Apakah akan mendirikan poliklinik spesialis ?

Visi & Misi
(1 Petrus 2 : 9)

Visi

Menjadi umat pilihan untuk memberitakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib
Misi

Membawa jemaat mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus dan berani hidup dalam kekudusan.
(Mengalami keselamatan, pemulihan, kelepasan dari dosa dan belenggu iblis)

Membawa jemaat hidup dalam kehangatan kasih sebagai keluarga Allah

Membawa jemaat bertumbuh dalam pengenalannya akan Tuhan
Yesus Kristus

Membawa jemaat menemukan karunia Roh Kudus dan melayani sesuai dengan karunia Roh Kudus

Membawa jemaat mengambil bagian dalam kegerakan pekabaran injil sedunia

Untuk mudah mengingat visi diatas dibuat slogan:
“Chosen to be a Godly Witness”

Untuk mudah mengingat 5 misi diatas dibuat 5 macam pilar:

Bertambah Kuat Melalui Ibadah
Bertambah Akrab Melalui Persekutuan
Bertambah Dewasa Melalui Pembinaan
Bertambah Besar Melalui Pelayanan
Bertambah Luas Melalui Pekabaran Injil

Strategi Pelayanan:

Membawa jemaat mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus dan berani hidup dalam kekudusan. (mengalami keselamatan, pemulihan, kelepasan dari dosa dan belenggu iblis)

a. Ibadah Minggu yang Inspiratif.
b. Kebaktian Kebangunan Rohani.
c. Konseling.
d. Ibadah Khusus (Jumat Agung, Paskah, Kenaikan, Pantekosta, Natal, Ulang Tahun, Imlek,
dll.)

Membawa jemaat hidup dalam kehangatan kasih sebagai keluarga Allah.

a. Perjamuan Kasih.
b. Family Fun Gathering.
c. Visitasi.
d. Diakonia.
e. Pelayanan Doa.
f. Pelayanan Kedukaan (Kematian, Musibah dll).
g. Pelayanan Kesukaan (Pernikahan, Ucapan Syukur, Ulang Tahun dll).

Membawa jemaat bertumbuh dalam pengenalannya akan Tuhan Yesus Kristus.

a. Kelompok Pemuridan.
b. Manna Sorgawi dan Renungan Harian.
c. Seminar/Retreat/Loka Karya.
d. Mengikuti pertemuan-pertemuan pembinaan di luar gereja.
e. Pembinaan berkala.

Membawa jemaat menemukan karunia Roh Kudus dan melayani sesuai dengan karunia Roh Kudus.

a. Memberi Kesempatan Melayani.
b. Mengikuti test karunia.
c. Memberi ketrampilan.
d. Mengadakan retreat pekerja.
e. Membuka bidang-bidang pelayanan baru yang efektif.
f. Memberi dukungan dana bagi jemaat yang mengambil studi teologia atau musik gerejawi
atau pendidikan Kristen.

Membawa jemaat mengambil bagian dalam gerakan pekabaran Injil sedunia.

a. Mendukung dana untuk misionari lokal (KLB) dan Internasional (WEC).
b. Mengutus ke ladang misi.
c. Memobilisasi jemaat untuk membawa teman, saudara atau kerabat kepada Tuhan Yesus
Kristus.
d. Mengikuti pertemuan-pertemuan misi lokal maupun internasional.
e. Mengambil jam tayang di sebuah radio lokal untuk pemberitaan Firman Tuhan.


Sola Reformasi

Semboyan teologia Reformasi yang diistilahkan dengan lima sola memberikan arti tersendiri dalam perjalanan gereja sejak Reformasi digulirkan pada abad ke-16. Sola menandaskan kriteria esklusif dari Reformasi Protestan generasi pertama dan generasi kedua, yaitu Martin Luther dan John Calvin. Adapun ke lima Sola tersebut diangkat berkaitan dengan problem utama yang dihadapi gereja pada masa itu dan bagaimana Gereja bersikap terhadap problema demikian.

1. Sola Scriptura: Hanya Kitab Suci saja standar kehidupan orang percaya

Doktrin bahwa Kitab Suci adalah salah satu-satunya standar utama dalam gereja merupakan prinsip formal dari Reformasi. Pada tahun 1521 ketika Luther diinterogasi dalam persidangan di Kota Worms, Luther menyatakan bahwa nuraninya ditaklukkan kepada Firman Allah, Luther mengatakan: “Jikalau saya dapat diberikan bukti dari Kitab Suci dan dengan alasan-alasan yang terbukti -karena saya tidak percaya baik kepada Paus maupun konsili, karena mereka seringkali bersalah dan kontradiksi satu dengan yang lain- Saya sudah ditaklukkan oleh teks Kitab Suci yang kepadanya saya terikat, dan nuraniku diikat oleh Firman Allah.”
Demikian juga Konfesi Belgica artikel 7 menyatakan: “Kami percaya bahwa Kitab Suci ini berisi kehendak Allah yang sempurna dan bahwa segala sesuatu untuk seseorang harus percaya untuk diselamatkan secara sempurna diajarkan di dalamnya… Karena itu kita tidak seharusnya menerima tulisan-tulisan manusia -tidak peduli betapa kudusnya tulisan mereka- disamakan dengan tulisan-tulisan Ilahi; atau karena kebiasaan, mayoritas, zaman, atau berita suatu zaman atau pribadi-pribadi, atau konsili, ketetapan, atau keputusan resmi diatas kebenaran Allah, karena kebenaran Allah ada di atas segala sesuatu yang lain... Karena itu kami menolak dengan segenap hati kami segala sesuatu yang tidak selaras dengan peraturan yang tanpa salah sebagaimana kami diajarkan untuk melakukan demikian oleh para rasul ketika mereka mengatakan,” Ujilah roh-roh apakah mereka berasal dari Allah dan juga ”Jikalau seseorang datang kepadamu dan tidak membawa ajaran ini. Jangan terima mereka ke dalam rumahmu.”
(Perhatikan teks Kitab Suci yang sangat menekankan Firman Allah sebagai standar kehidupan orang percaya dalam Mazmur 119:18;138:2; II Tim. 3:14-17)

2. Sola Gratia: Keselamatan hanyalah oleh karena anugerah Allah semata

Seruan utama dari Reformasi adalah keselamatan hanya oleh karena anugerah Allah semata. Gereja Roma Katholik mengajarkan bahwa Misa adalah “suatu korban yang bersifat menggantikan” dan bahwa melalui Misa “Allah menganugerahkan kepada kita rahmat dan karunia pertobatan, menghapus kesalahaan kita dan bahkan dosa kita yang paling besar sekalipun.” Para Reformator mengajarkan agar kembali kepada doktrin Alkitabiah mengenai keselamatan bahwa keselamatan itu merupakan anugerah Allah melalui Iman. Kebenaran kita di hadapan Allah diberikan kepada kita melalui anugerah karena karya dari Yesus Kristus Tuhan kita. Kontras dengan pengajaran jasa manusia sendiri yang diajarkan oleh Roma, Sola Gratia dan doktrin yang bersama-sama dengan anugerah -kerusakan total, pemilihan yang tanpa kondisi, penebusan terbatas dan ketekunan orang kudus- dikhotbahkan oleh semua Reformator sepanjang Reformasi Protestan.
Efesus 2:3-8 menegaskan bahwa kita diselamatkan hanya karena anugerah Allah semata.

3. Solo Christo: Hanya karena karya Kristus semata, kita diselamatkan

Reformasi menyerukan kepada Gereja agar kembali kepada Iman dalam Kristus dimana Kristus sebagai perantara utama antara Allah dan manusia. Sebaliknya Gereja Roma Khatolik berpegang bahwa “ada purgatori dan bahwa jiwa-jiwa yang terkurung disana ditolong oleh doa-doa dari orang percaya” dan bahwa “orang kudus harus dihormati dan dapat dipanggil untuk dimintai tolong; “bahwa relikwi mereka juga harus dihormati. Para Reformator justru mengajarkan sebaliknya bahwa keselamatan itu hanya bergantung pada karya Kristus semata. John Calvin mengajarkan bahwa Kristus sudah mengambil hukuman di atas diri-Nya sendiri dan menanggung hukuman bagi orang berdosa. Dengan darah-Nya sendiri Dia menghapus dosa-dosa yang menjadikan manusia musuh Allah dan karena itu dia sudah memuaskan Allah. Kita hanya memandang kepada Kristus semata bagi kemurahan dan kasih Ilahi.
Demikian juga Katekismus Heidelberg P & J 30 menyatakan dalam bentuk pertanyaan dan jawaban demikian, “Apakah mereka yang mencari keselamatan dan ketenteraman pada orang-orang kudus, atau pada diri sendiri, atau di tempat lainnya, sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus adalah Juru Selamat satu satunya? Tidak. Meskipun mereka bangga bahwa mereka adalah milik-Nya, namun dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat dan Pelepas mereka. Sebab satu di antara dua: Yesus bukan Juru Selamat yang sempurna, atau mereka yang dengan iman yang benar menerima Juru Selamat ini memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keselamatan mereka. Kitab Suci menegaskan bahwa hanya dalam Kristus saja kita memperoleh penebusan dan pengampunan.”
(Kolose 1:13-18; I Timotius 2:5-6)

4. Sola Fide: Pembenaran hanya karena iman semata

Prinsip dasar dari Reformasi adalah pembenaran hanya oleh iman semata. Konfesi Belgica artikel 22 menyatakan: Dan karena itu kita berkata dengan benar bersama dengan Paulus bahwa kita dibenarkan “hanya oleh iman saja atau dengan iman semata“ tanpa perbuatan. Sebaliknya, kami tidak bermaksud, berbicara bahwa hanya iman itu sendiri saja yang membenarkan kami -karena iman hanyalah alat yang olehnya kita memeluk Yesus Kristus, kebenaran kita. Yesus Kristus adalah kebenaran kita yang membuat tersedia bagi kita semua karya-karya keselamatan-Nya dan semua perbuatan kudus yang sudah Dia kerjakan bagi kita dan yang menggantikan kita. Dan iman adalah alat yang membuat kita ada dalam persekutuan dengan Dia dan dengan semua keuntungan-keuntungan yang diberikan oleh-Nya. Ketika semua keuntungan-keuntungan dijadikan milik kita, keuntungan-keuntungan ini lebih dari cukup untuk membebaskan kita dari dosa-dosa kita. Kitab Suci menegaskan bahwa orang berdosa dibenarkan hanya karena imannya kepada Allah.
(Roma 3:28; Galatia 3:6-11)

5 Soli Deo Gloria: Untuk kemuliaan Allah semata

Soli Deo Gloria merupakan ciri khas semboyan dari Reformasi John Calvin selain keempat Sola diatas karena Calvin sangat menekankan kemuliaan dan kemahakuasaan Tuhan Allah dalam pembuka dari tulisannya dalam Institutes of Christian Religion. Kitab Suci mengajarkan perihal kedaulatan Allah atas segala aspek dari kehidupan orang percaya. Seluruh kehidupan harus dihidupi untuk kemuliaan Allah. Katekimus Singkat Westminster artikel 1 mengatakan bahwa tujuan utama dari hidup manusia adalah memuliakan Allah dan menikmati Allah selamanya. Tujuan besar ini ditekankan oleh para teolog-teolog Reformasi abad 16 dan 17 yang berusaha melakukan Reformasi dalam gereja sesuai dengan Firman Allah. Kontras dengan pembagian monastik dari kehidupan yang meletakkan pertentangan antara hidup sakral dan hidup sekuler yang di ajarkan oleh gereja Roma Katholik. Para Reformator justru melihat seluruh kehidupan harus dihidupi di bawah Ketuhanan dari Yesus Kristus. Setiap aktivitas dari orang percaya harus di kuduskan bagi kemuliaan Allah.
(Roma 11:36; I Kor. 10:31; I Pet. 4:11; II Pet. 3:1; Ef. 3:21; Wahyu 1:6; 7:12).

GKT News